Ini adalah kelanjutan dari artikel Procedure 2
Bila kita ingin variabel yang dioper berubah sesuai dengan operasi di dalam prosedur, kita harus menambahkan kata 'Var' pada pendeklarasian suatu prosedur seperti contoh program berikut
Tampilan hasil program tersebut seperti ini
Bila kamu teliti perintah 'writeln' pada program tadi maka diketahui bahwa kata 'ini cetakan ke nn' merupakan hasil dari prosedur, dimana nilai nn diberikan dari variabel 'i' diluar prosedur. Di dalam prosedur 'i' yang telah diberi nama 'B' ditambah dengan satu menggunakan perintah 'inc'. Namun ketika 'i' dicetak diluar prosedur, hasilnya tidak berubah meskipun telah ditambah satu di dalam prosedur.
Sekarang kita lihat prosedur 'st'. Dalam prosedur variabel 'st' yang berubah nama menjadi 'D', pada awal program tidak akan berisi apa-apa. Didalam prosedur variabel tersebut diisi dengan kalimat 'dalam Proc' ketika 'st' dicetak diluar prosedur kata 'dalam Proc' telah terisi di dalam variabel 'st'.
Bila diteliti, perbedaan antara variabel 'i' dan 'st' adalah variabel yang satu berubah isinya dan variabel lainnya tetap, ini disebabkan adanya kata 'var' pada pendeklarasian prosedur. Arti var disini adalah untuk menyatakan bahwa setiap perubahan dalam prosedur akan mempengaruhi juga variabel yang dioperkan kepada prosedur tersebut.
Dari pendeklarasian prosedur tersebut, juga dapat dilihat bahwa bila ingin mendefinisikan parameter yang berbeda jenis atau thpe variabel harus diperi tanda titik koma ';' dan bukan koma ','. Bila mendefinisikan dua buah parameter yang sama tipe dan jenisnya, kita dapat menggunakan tanda koma ',' saja.
Bila kita ingin variabel yang dioper berubah sesuai dengan operasi di dalam prosedur, kita harus menambahkan kata 'Var' pada pendeklarasian suatu prosedur seperti contoh program berikut
program Prosc4;
Uses Crt;
Var
i : integer;
st : string;
procedure cetak(B : integer; var D : string);
Begin
writeln ('ini cetakan ke : ',B);
inc (B);
D : 'dalam Proc';
End;
Begin
clrscr;
for i := 1 to 5 do
begin
cetak (i,st);
writeln (i);
writeln (st);
End;
Readln;
End.
Uses Crt;
Var
i : integer;
st : string;
procedure cetak(B : integer; var D : string);
Begin
writeln ('ini cetakan ke : ',B);
inc (B);
D : 'dalam Proc';
End;
Begin
clrscr;
for i := 1 to 5 do
begin
cetak (i,st);
writeln (i);
writeln (st);
End;
Readln;
End.
Tampilan hasil program tersebut seperti ini
ini cetakan ke : 1
1
dalam Proc
ini cetakan ke : 2
2
dalam Proc
ini cetakan ke : 3
3
dalam Proc
ini cetakan ke : 4
4
dalam Proc
ini cetakan ke : 5
5
dalam Proc
1
dalam Proc
ini cetakan ke : 2
2
dalam Proc
ini cetakan ke : 3
3
dalam Proc
ini cetakan ke : 4
4
dalam Proc
ini cetakan ke : 5
5
dalam Proc
Bila kamu teliti perintah 'writeln' pada program tadi maka diketahui bahwa kata 'ini cetakan ke nn' merupakan hasil dari prosedur, dimana nilai nn diberikan dari variabel 'i' diluar prosedur. Di dalam prosedur 'i' yang telah diberi nama 'B' ditambah dengan satu menggunakan perintah 'inc'. Namun ketika 'i' dicetak diluar prosedur, hasilnya tidak berubah meskipun telah ditambah satu di dalam prosedur.
Sekarang kita lihat prosedur 'st'. Dalam prosedur variabel 'st' yang berubah nama menjadi 'D', pada awal program tidak akan berisi apa-apa. Didalam prosedur variabel tersebut diisi dengan kalimat 'dalam Proc' ketika 'st' dicetak diluar prosedur kata 'dalam Proc' telah terisi di dalam variabel 'st'.
Bila diteliti, perbedaan antara variabel 'i' dan 'st' adalah variabel yang satu berubah isinya dan variabel lainnya tetap, ini disebabkan adanya kata 'var' pada pendeklarasian prosedur. Arti var disini adalah untuk menyatakan bahwa setiap perubahan dalam prosedur akan mempengaruhi juga variabel yang dioperkan kepada prosedur tersebut.
Dari pendeklarasian prosedur tersebut, juga dapat dilihat bahwa bila ingin mendefinisikan parameter yang berbeda jenis atau thpe variabel harus diperi tanda titik koma ';' dan bukan koma ','. Bila mendefinisikan dua buah parameter yang sama tipe dan jenisnya, kita dapat menggunakan tanda koma ',' saja.
0 komentar:
Posting Komentar